Home / Topics / Finance & Tax / Realisasi Pendapatan Meningkat, Pemerintah Jaga Efektivitas Defisit APBN
- This topic has 4 replies, 2 voices, and was last updated 1 week ago by
Lia.
Realisasi Pendapatan Meningkat, Pemerintah Jaga Efektivitas Defisit APBN
November 24, 2025 at 6:24 am-
-
Up::0
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencapai Rp 479,7 triliun atau setara 2,02 % terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga akhir Oktober 2025. Realisasi ini meningkat dibandingkan posisi defisit bulan sebelumnya yang tercatat Rp 371,5 triliun atau 1,56 % dari PDB per 30 September 2025.
Purbaya menegaskan bahwa besaran defisit tersebut masih berada jauh dibawah batas yang ditetapkan dalam APBN 2025, yakni 2,78 %. Menurutnya, capaian itu menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga efektivitas pengelolaan fiskal. “Ini mencerminkan komitmen defisit yang kuat untuk menjaga APBN yang efektif,” ungkap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers APBN Kita pada Kamis (20/11).
Di sisi pendapatan negara, realisasi hingga Oktober 2025 telah mencapai Rp 2.113,3 triliun atau 73,7 % dari outlook yang ditetapkan. Angka tersebut meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 1.863 triliun. Peningkatan pendapatan didorong oleh penerimaan pajak yang mencapai Rp 1.708 triliun atau 71,6 % dari outlook, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang menembus Rp 402,4 triliun atau 84,3 %.
Sementara dari sisi belanja, pemerintah telah merealisasikan belanja negara sebesar Rp 2.593 triliun atau 73,5 % dari target. Purbaya menjelaskan bahwa tingginya belanja didorong oleh pelaksanaan berbagai program prioritas yang terus dipercepat menjelang akhir tahun.
Adapun belanja pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 1.879,9 triliun atau 70,6 % dari outlook, sementara transfer ke daerah telah terealisasi sebesar Rp 713,4 triliun atau 82,6 %. Purbaya memastikan bahwa Kementerian Keuangan akan terus memperketat pemantauan, baik pada belanja kementerian/lembaga maupun transfer ke daerah, untuk menjaga kualitas belanja dan kesinambungan fiskal
-
Defisit 2,02 % dari PDB memang masih aman di bawah batas 2,78 %. Ini menunjukkan disiplin fiskal pemerintah cukup terjaga, meski tren kenaikan dari bulan sebelumnya tetap perlu diwaspadai agar tidak melampaui target akhir tahun.v
-
Tingginya belanja negara menjelang akhir tahun memang wajar karena percepatan program prioritas. Yang penting bukan hanya jumlah belanja, tapi kualitasnya: apakah benar-benar efektif mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat
-
Realisasi pendapatan Rp 2.113,3 triliun hingga Oktober patut diapresiasi, terutama kontribusi pajak dan PNBP yang cukup tinggi. Namun, tantangan ke depan adalah menjaga momentum penerimaan pajak di tengah perlambatan ekonomi global.
-
Transfer ke daerah yang sudah mencapai 82,6 % menunjukkan komitmen pemerataan fiskal. Namun, pengawasan tetap krusial agar dana benar-benar digunakan sesuai tujuan, bukan sekadar terserap di laporan
-
- You must be logged in to reply to this topic.
Login terlebih dahulu , untuk memberikan komentar.
Peringkat Top Contributor
- #1
Albert YosuaPoints: 216 - #2
Amilia Desi MarthasariPoints: 71 - #3 Edi GunawanPoints: 44
- #4
LiaPoints: 44 - #5 ALIFIAN DARMAWANPoints: 35
Artikel dengan topic tag terkait:
Tag : All
- Kuis Spesial Menyambut Tahun Baru 2025!11 December 2024 | General
- Mekari Community Giveaway Tiket Mekari Conference 202423 July 2024 | General
- 7 Hari Perjalanan Kecil Menuju Versi Terbaikmu16 September 2025 | General
- Suara Rakyat, Antara Harapan dan Tantangan4 September 2025 | General
- Karyawan Teng-Go Pulang Tepat Waktu8 July 2025 | General