Apakah anda mencari sesuatu?

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan: Refleksi Hari Oeang ke-79

November 3, 2025 at 11:17 am
image
    • Albert Yosua
      Participant
      GamiPress Thumbnail
      Image 3 replies
      View Icon 5  views
        Up
        0
        ::

        Peringatan Hari Oeang ke-79 yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan di halaman Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Kamis (30/10), menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat kebangsaan sekaligus mempertegas komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan ekonomi nasional. Dalam amanatnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menekankan bahwa peringatan ini bukan sekadar mengenang sejarah lahirnya Oeang Republik Indonesia (ORI), tetapi juga menjadi refleksi atas perjalanan panjang bangsa dalam membangun sistem ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkeadilan.

        Mengusung tema “Kemenkeu Satu, Kawal Asta Cita,” Menteri Purbaya menegaskan pentingnya soliditas internal di lingkungan Kementerian Keuangan. Menurutnya, sinergi antarunit kerja — baik di tingkat pusat maupun daerah — merupakan faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Prinsip “Kemenkeu Satu” menggambarkan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan fiskal yang berdampak langsung bagi masyarakat. “Dari perancang kebijakan di pusat hingga pegawai di kantor pelayanan di pelosok, semuanya memiliki peran strategis dalam mendukung kinerja keuangan negara,” tegas Menkeu.

        Lebih jauh, Menteri Keuangan juga menyoroti target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sebagaimana ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tidak boleh sekadar menjadi indikator makro, melainkan harus diukur dari seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, kebijakan fiskal perlu diarahkan untuk memperkuat daya saing sektor produktif, memperluas kesempatan kerja, serta memastikan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Penerimaan negara harus dikelola secara optimal, sementara belanja negara perlu difokuskan pada program-program prioritas yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

        Menteri Purbaya juga menegaskan pentingnya integritas dan profesionalisme di lingkungan Kementerian Keuangan. Kepercayaan publik, menurutnya, merupakan modal utama dalam menjalankan mandat institusi keuangan negara. Tanpa kepercayaan masyarakat, sebaik apa pun kebijakan fiskal yang disusun tidak akan berjalan efektif. Oleh karena itu, seluruh aparatur Kemenkeu diharapkan terus menjaga etika, disiplin, dan semangat pengabdian.

        Peringatan Hari Oeang ke-79 yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda juga memiliki makna simbolik yang kuat. Keduanya mencerminkan semangat persatuan, keberanian, dan dedikasi generasi muda dalam menjaga kedaulatan bangsa. Menteri Keuangan mendorong para pegawai muda Kemenkeu untuk terus meningkatkan kapasitas diri, memperkuat komitmen moral, dan berinovasi dalam mendukung transformasi ekonomi nasional.

        Melalui momentum ini, Kementerian Keuangan diharapkan tidak hanya menjadi pengelola keuangan negara, tetapi juga motor penggerak perubahan menuju Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing. Semangat Hari Oeang hendaknya menjadi pengingat bahwa kedaulatan ekonomi tidak bisa dicapai tanpa kerja keras, integritas, dan kolaborasi seluruh elemen bangsa.

      • Lia
        Participant
        GamiPress Thumbnail
        Image 3 replies
        View Icon 5  views

          Peringatan Hari Oeang selalu jadi momen penting untuk mengingatkan kita bahwa kedaulatan ekonomi adalah bagian dari kedaulatan bangsa 💪. Salut untuk seluruh insan Kemenkeu yang terus menjaga integritas dan profesionalisme dalam mengelola keuangan negara.

        • Lia
          Participant
          GamiPress Thumbnail
          Image 3 replies
          View Icon 5  views

            Pesan Menteri Purbaya tentang Kemenkeu Satu benar-benar relevan. Sinergi antarunit bukan cuma soal koordinasi teknis, tapi juga membangun satu visi yang sama — menjadikan kebijakan fiskal sebagai alat pemerataan dan kesejahteraan rakyat.

          • Lia
            Participant
            GamiPress Thumbnail
            Image 3 replies
            View Icon 5  views

              Target pertumbuhan 8% tentu ambisius, tapi arah kebijakan yang menekankan inklusivitas dan pemerataan ini terasa menjanjikan. Tantangannya ada di implementasi: bagaimana memastikan setiap rupiah belanja negara benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan.

          Viewing 3 reply threads
          • You must be logged in to reply to this topic.
          Image

          Bergabung & berbagi bersama kami

          Terhubung dan dapatkan berbagai insight dari pengusaha serta pekerja mandiri untuk perluas jaringan bisnis Anda!